Meskipun kakak terlihat galak dan tegas, kakak menyayangi adik-adiknya. Terkadang kakak rela memberikan benda kesayangannya untuk adiknya. Kakak dan adik sering kali diibaratkan seperti tom and jerry. Selalu bertengkar tetapi aslinya saling menyayangi. Berikut ini kumpulan puisi yang menggambarkan perilaku dan keseharian seorang kakak. 1.
Puisiroman picisan tentang cinta. Jadikan aku tempatmu berkeluh kesah jangan cuma sekedar singgah. Hujan yang turun hari ini selalu mengingatkanku akan mukamu yang pucat pasi karena menahan rindu yang terlalu sangat. Ada puisi yang kutulis untukmu tentang aku dan rindu yang menginginkan kamu untuk bertemu.
PuisiPemimpin Yang Haus Kekuasaan Karya Fikram Gimbal Kepada baginda pemimpin bangsa yang Mulia Negara Indonesi dari kami paguyuban jelata jeritan hati seorang rakyat derita, Tak perlu banyak kata, tak usah banyak suara kau tegakkan undang undang Negara kepada pencuri nasi dan lauknya, kau lunturkan bangunan penjaraa dari koruptor pemakan uang Negara Apalah arti keadilan jika masih memberikan
PuisiRindu Kangen Romantis. Puisi Rindu Kangen Romantis - Rindu adalah perasaan dimana seseorang sangat ingin bertemu atau berjumpa dengan orang yang dicintai nya,.. entah itu kekasih ataupun rindu kepada Pacar, Suami atapun keluarga. Kita akan sangat merasa gundah saat diserang oleh rindu,.. hati tak tenang tertambat pada si dia,.
Ceritadan Puisi Senin, 11 Februari 2013. Puisi~2. PUISI TERAKHIR. Senyum indah kini melemah dokter mengatakan, bahwa ginjalnya yang dapat berfungsi, hanya satu. Tentu saja, "Lelah" menjadi pantangan dalam hidupnya. Senyum indah tak selalu hadir di bibirnya. Dokter mengatakan kepada Ibu Horan, bahwa keadaan Iqbal semakin parah. Satu
Kumpulanmengenai Puisi sedih / kesedihan yang menyentuh hati yang mungkin terjadi dalam hidup kita suatu saat, tentang percintaan, persahabatan dll Siapa tahu ada kondisi serupa dengan yang pernah atau sedang dialami. resah, sedih, dan lelah. melebur dalam tangis yang coba mematikan rasa ***** Pergi untuk Kembali.
kondisisosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca. 3.8.1 Menganalisis unsur fisik dan unsur batin pembangun teks puisi C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran tentang puisi dengan pendekatan Saintifik dengan Model Discovery learning peserta didik diharapkan dapat menganalisis unsur-unsur pembangun puisi dengan tepat.
zdwL65. Puisi Lelah ā Selamat datang kembali di website Senipedia. Pada kesempatan kali ini, admin telah merangkum beberapa Puisi Tentang Lelah untuk pembaca semua, silakan simak ulasan ini sampai selesai. Kelelahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari adalah hal yang wajar dirasakan oleh setiap orang, terlebih lagi bagi mereka yang kesibukannya nya berupa kerja keras dalam mencari nafkah, untuk menghidupi keluarga. Kumpulan Puisi Lelah di bawah ini akan membantu kamu dalam mengekspresikan rasa lelah yang sedang dihadapi, baik itu tenaga maupun pikiran. Semoga bisa menjadi penghadir semangat lagi buat kamu kedepannya. Bukan hanya perihal kerja keras saja, namun koleksi Puisi Letih yang telah saya rangkum itu juga ditujukan bagi kamu, yang sedang berjuang menggapai masa depan dalam dunia pendidikan, ataupun mempertahankan hubungan asmara yang berantakan. Kumpulan Puisi Lelah Berbagai Tema Bisa dibilang, koleksi di bawah ini akan menjadi Puisi Motivasi bagi kamu, untuk tetap semangat dan pantang menyerah dalam menggapai semua impian, maupun perihal lain seperti percintaan maupun inspirasi kehidupan. Check this out⦠Puisi Lelahku Semangatku Kala sore perlahan menyingsing, Mentari di ufuk barat mulai menguning, Hela nafas tak mau bergeming, Sedang lelah buat mulut terhening⦠Ku usap lembut kulit muka, Terasa kusam dan tergores luka, Inilah cerita lama jadi realita, Jalani hidup penuh duka cita⦠Setiap pagi mencari nafkah, Pulang ketika senja memerah, Meski raga begitu lelah, Namun asa jadikan ia indah⦠Semangat enggan memudar, Kadangkala hati terasa hambar, Namun setiap harapan beri kabar, Semangat di dada kian berkobar⦠Inikah jalan hidupku, Mengikis rezeki tanpa malu, Janji Tuhan yang aku tunggu, Semoga indah saat semua berlalu⦠Puisi Lelah Berharap Berawal menatap senyuman itu, Tumbuhkan rasa yang baru, Ada rindu yang menggebu, Disetiap siang dan malam berlalu⦠Mencoba terus mengenang, Senyum indah pemberi tenang, Meski sebatas bayang-bayang, Dan kini ia telah hilang⦠Akankah mungkin dipertemukan lagi, Meski letih menjarah hati, Penuh harap di dalam hati, Memaksa munculkan kesadaran diri⦠Kini semua telah terbukti, Bahwa ada batin yang tersakiti, Rasa yang diselimuti ekspetasi, Namun harus menanggung beban hati⦠Kau runtuh kan semua itu, Yang terbangun bersama tumpukan rindu, Nyatanya hatimu bukan untukku, Lelah berharap, tak kunjung menyatu⦠Biar ku hapus asa di hati, Biar lenyap segenap harap diri, Semoga seusai semua ini terjadi, Tak ada lagi yang tersakiti⦠Atas cinta yang ku tanamkan, Ada jawaban yang ku nantikan, Dari rasa yang bermekaran, Secuil asa mengharap balasan⦠Siang dan malam kutunggu, Jawaban dari isi hatimu, Gundah dan resah menjadi satu, Takut kecewa menghampiriku⦠Namun, aku tetaplah manusia, Memiliki batas jenuhnya rasa, Bukan hilang ditelan masa, Namun menunggu melelahkan jua⦠Sampai kapan seperti ini, Tidakkah kau berpikir aku menanti? Aku menunggu harapan pasti, Yang terucap dan tertancap di hati⦠Kucoba bersabar sembari pahami, Rasapun perlahan mem-belati, Menusuk dalamnya relung hati, Nyatanya, kau tak terganti⦠Mulai hari ini, Detik ini, ku sudahi, Penantian tanpa arti, Hanya menunggu setengah mati⦠Puisi Lelah Berjuang Mungkin inilah goresan takdir, Atas rasa yang amat getir, Bermandikan awal angin semilir, Namun berakhir gemuruh petir⦠Kuperjuangkan setiap detik rasa, Kupertaruhkan semua asa, Harapkan hatimu ada cinta, Untukku yang menunggu lama⦠Namun kini ku terima kenyataan, Bahwa atas semua perjuangan, Yang telah aku lakukan, Hanya berakhir kesia-siaan⦠Inikah balasan hati yang bersungguh? Inikah jawaban yang membuat luluh? Tidak, malah perlahan hadirkan keruh, Yang dulu ku impikan sebagai peneduh⦠Kelelahan berujung nihil, Perjuangan tak ada hasil, Hanya lelah yang ku rasa, Setelah semua jadi sia-sia⦠Puisi Lelah Bekerja Derasnya hujan kencangnya angin, Terpa setiap sudut rasa ingin, Dia datang seraya hantam batin, Di pagi ini yang amat dingin... Lalu, bagaimana ? Akankah semangat bekerja pudar ? Apakah hati kehilangan sabar ? Tidak, kau tak perlu menjadi kasar... Tempuhlah, hadapilah, Hujan dan badai hanya sementara, Tunggulah pelangi yang mempesona, Kan datang dan menampakkan muka, Untuk kau si pejuang asa... Lelah tenaga karena pekerja, Lelah pikiran menggapai asa, Ini hanya sementara saja, Semua kan indah pada waktunya... Puisi Lelah Mencintai Para Pendamba Kikisan Asa, masihkah kau bertatap Senja yang sama? Ya, Senja Merona bersama Pucuk Hari di Ufuk... Penuh Hasrat, seraya meratapi yang Pergi tanpa rajuk... Kau tiupkan seiring Elusan Angin, Dibawah jingga-Nya kau Jelma-kan kembali, ingatan indah itu... Berharap semua tak terjadi, namun yang didepan mata tak terāelak-kan lagi... Senyumku letih, usai menyibak tabir cerita, Bintang di barat mulai pamit⦠Seraya kau lepas Amarah, Enyahlah!! Biar Hapus muak ini⦠Puisi Ketika Hati Mulai Lelah Mencoba selalu memahami, Segenap rasa yang ada di hati, Meski terkesan tiada arti, Namun ku hadang kedatangan benci⦠Ini bukan perihal cinta tulus, Bukan pula impian yang rakus, Hanya saja, kuingin rindu ter-tebus, Sebelum terbakar dan hangus⦠Benar saja, hatiku lelah, Mengajak aku untuk menyerah, Perlahan-lahan menjadi pasrah, Hingga harapan kubuang sudah⦠Puisi Pahitnya Hidup Ketika kau lahir, Itu karunia Tuhan atas Ibumu, Saat kau besar, Semua tak lepas dari tangannya, Hingga ajal menjemputmu... Jalani roda kehidupan, Ikuti alur didalamnya, Tak perlu memandang rendah siapa kamu, Hidup adalah perjuangan, tempuhlah... Jadikan ocehan sebagai penyemangat, Ubah cemoohan menjadi penguat, Perbaiki diri untuk bulatkan tekat. Ingat, ada Tuhan yang Maha Melihat... Puisi Perjuangan Hidup Ku singsingkan lengan baju, Ku tatap langit nan biru, Dengan semangat yang menggebu, Hadapi setiap hari berlalu⦠Perjuangan besar yang tertancap, Segenap hati yang penuh harap, Semua harapan yang ku dekap, Tak kelam saat malam gelap⦠Apapun yang digoreskan takdir, Hidup bahagia ataupun getir, Semangat di hati tak pernah hilang, Meski segudang aral melintang⦠Perjalananku masih panjang, Garis akhir yang aku pandang, Hanya berbadan diri seorang, Ku jemput impian di masa mendatang⦠Puisi Motivasi Diri Aku bukanlah mereka, Bukan orang yang sibuk, Akan kemilau dunia yang menipu, Bukan orang yang hanyut, Akan pesona sensasi penuh dusta... Aku tak ingin seperti mereka, Yang melalaikan hal wajib demi ego, Mengorbankan kodrat demi pengakuan, Entah apa tujuan dan maksud, Namun mereka berlomba terhadapnya... Aku tetaplah disini, Menjalani sisa hidup yang ada, Menikmati hari-hari sederhana, Apa adanya tanpa tuntutan ego, Dan permainan ciamik dunia... Aku menjadi diri sendiri, Mensyukuri yang kupunya, Memperbaiki kekurangan di jiwa, Melupakan cakap dan cibiran mereka... === Akhir Kata Demikianlah, ulasan kali ini mengenai kumpulan Puisi Lelah bekerja, berjuang, lelah mencintai dan sejenisnya. Semoga koleksi puisi di atas bisa menjadi penyemangat, inspirasi dan motivasi buat kamu. Terima kasih.
Puisi jenuh dengan keadaan. Jenuh merupakan sebuah homonim karena arti-artinya mempunyai ejaan serta pelafalan yg sama namun maknanya berbeda. Jenuh memiliki arti dalam bidang ilmu biologi. Jenuh mempunyai arti dalam kelas adjektiva atau adjektiva sehingga jenuh dapat mengganti kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih kamu bahasa indonesia jenuh artinya jemu; bosan dan lain sebagainya. Jenuh biasa juga diartikaan bosan, dan biasanya hal ni terjadi ketika tak ada suasana yang baru, sehingga kejenuhan hati, muncul mempermainkan perasaan, Jika suka membaca puisi, jenuh dalam puisi serinh di jumapi seperti puisi kejenuhan hati, puisi bosan dengan semua ini, jenuh dengan keadaan dan lain sebagainya,Kumpulan puisi tentang jenuh Puisi jenuh merupakan rangkaian kata kata jenuh karena bisa dengan keadaan dalin lain sebagainya, dan berkaitan dengan kata jenuh, Puisi jenuh dengan keadaan, satu dari tiga puisi tentang jenuh di untuk kali ini, adapun masing masing judul puisinya antara jenuh Puisi jenuh menghampiriku Puisi jenuh dengan keadaan Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tentang jenuh tersebut. "Tak ada lagi kata yang indah untuk ditulis semua hampa semua sirna, semua kegiatan telah kujalani tapi hanya omong kosong, malas mengalahkan semangat,tak seperti biasanya". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut JENUH āŖāanderlineā¬Tak seperti hari hari biasa mengapa hari ini begitu luar biasa luar biasa malas tak seperti hari biasanya ragu ku kaku,aktiv ku pun juga kaku,begitu luar biasa begitu luar biasa, rasa enggan ber aktivitas seperti biasa Raga seakan tak berotot, tak seprti biasanya yang biasa semangat mememecah kemalasan kini rasa enggan, rasa malas mengalahkan semangat,tak seperti biasanya biasanya semangat juang, semangat empat lima, selalu berteman tapi kini teman dari biasanya seakan hilang, ataukah mungkin belum ada di raga ini kau teman? Kemanakah kau semangat apakah pengaruh awal weekend hingga kau telat bangkitlah dalam raga ini kalahkan lemas, malas di raga ini hingga ku dapat beraktivitas seperti biasanya kuingin seperti hari biasa yang selalu membunuh malas dengan semangat tapi kini tak seperti biasanya Ragaku letih jiwaku lelah semangat ku hilang,entah kemana tak seperti biasanyaPuisi Jenuh MenghampirikuTak ada lagi kata yang indah untuk ditulis semua hampa semua sirna semua kegiatan telah kujalani tapi hanya omong kosong Aku jenuh Aku bosan Aku suntuk Jenuh dan sumpek tak henti-henti ingin kembali kepada-Nya Walau penuh dengan Dosa Aku tersipu dengan kejenuhan diantara Cahaya terang dan kegelapan PUISI JENUH DENGAN KEADAANBurung-burung mayar Bawalah daku terbang ke awan Ku ingin menyelami luasnya hamparan bintang Ku ingin terbang bersama angin yang membawamu Aku lelah... Lelah di setiap langkah yang tak pernah berhenti memutar mesin waktu Jenuh dalam kebekuan Membuntu,dalam debu kehidupan Hatiku lusuh oleh senyawa-senyawa tak berkepribadian Memamah biak dalam padang pasir nan gersang Di ujung sana ku menatap kedamain Di bawah lentera rumbia cinta Sesuap yang ku lihat Menumbuhkan serumpun kebahagiaan Burung-burung mayar. Bawalah daku ke ujung dunia Ku ingin mengubur pahit ini Dalam lembah yang teramat dalam Hingga mentari tak sanggup lagi menyinarinya - Demikianlah puisi jenuh baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini. semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
Mengenggam Asa Oleh Den Bagus Anida Tak kunjung usai Berkelana setiap hari Lara, acap menderita hati Menembus puncak Dengan pilihan jalan mengacak Menggenggam asa Keluh, kesah tak akan ada Menatap keluarga tersenyum merona Melahap hidangan seadanya Rasa Syukur Oleh Den Bagus Anida Asyiknya menyantap Menyantap lauk terbalut nasi Beralaskan kain dengan pemandangan jalan setiap hari Dengan kendaraan bau, menemani Walaupun terdapat tak dari KFC Walau lara acap mendera Walau pakaian sangat basah Tubuh penuh dengan lelah Namun tersenyum tetap terlihat diwajah Syukur Rasa penuh terukur Dapat temui hidangan, hari ini Tak tentu esok hari menikmati Karena tak mengharapkan pemberi Pencari rezeki, tak berharap diberi KESABARAN Oleh Fitri yani Sebuah kata yang mudah tuk diucapkan Tetapi sulit tuk diterapkan Menjadi penghibur hati Saat deburan lika-liku hidup menghampiri menjadi penenang jiwa Saat gundah gulana melanda. Ia bukanlah diam tanpa kata Ia bukanlah diam menunggu berlalunya sesuatu Ia bukanlah kepasrahan tak bermakna Ia juga bukanlah kebodohan menunggu waktu Ia adalah pertanda keistiqamahan, keimanan dan ketaqwaan Disaat menjalani rangkaian cobaan kehidupan Ia adalah suatu yang tak pernah terbatas sebab kunci utama adalah ikhlas walau pahit tapi berujung manis terasa susah namun berbuah indah hadiahnya nan surga yang dirindukan dan Sang Khaliq pun selalu bersamanya MIMPI TANPA TIDUR Oleh Fitri Yani Harapan laksana penerang dalam kegelapan Tak pernah mati meski pernah terbunuh Tetap bangkit walau pernah terjatuh mampu menemani setiap langkah yang berliku Demi tujuan yang nyata Harapan adalah mimpi yang tak pernah tidur Hadir sebagai sebuah melodi yang selalu memotivasi Ia selalu siap membangkitkan diri dari keputusasaan Tak peduli terpaan badai yang merapuhkan Tak risau pada hembusan angin yang mematahkan sebab ia telah menjadi keyakinan hati dengan api yang terus membara Dan asap yang memiliki makna Kini harapan itu menjadi nyata.. YANG ADA PADA NEGERIKU Oleh Fitri Yani Uang menjadi segalanya Jabatan menjadi penilaian utama Tanpanya semua diremehkan Tak dihargai dan dikecilkan Tak bersalah malah dihakimi Yang bersalah malah dilindungi Seolah skenario hidup ada ditangannya Hingga bertindak tanpa logika Mereka sadar memiliki keyakinan Namun mereka tak percaya adanya Tuhan Yang setiap hari menyaksikan Walau tak langsung dijatuhkan pembalasan SEMENTARA Oleh Poppy Delima Sari Semua terbiasa melakukan hal yang terlanjur sudah menjadi biasa Ingat! Yang terlihat di belakang belum tentu tidak terlihat di depan Yang terlihat di depan belum tentu bisa di sembunyikan Mulut bisa bungkam, mata bisa terpejam Banyak orang yang bisa tipu daya Itu hanya sementara Saat senja masih bisa tertawa Tapi tidak! Ketika malam sudah mulai menguasai dunia ADA Oleh Poppy Delima Sari Ketika memilih untuk berjuang kemudian harus rela berkorban Ketika lelah dan harus bertahan kemudian berserah Karena mencintai bukan hanya masalah hati dan perasaan Ada keyakinan yang menguatkan Dan ada TUHAN Disaat berjuang, berkorban, dan bertahan tak lagi terlihat oleh manusia TENTANG KEHIDUPAN Oleh Khairi Rizkiyah Semua tahu apa itu kehidupan Semua ada dalam pelukan kehidupan Siapa pun pasti merangkulnya Dan berusaha melindunginya Saat kehidupan menceraikannya Maka kesedihan akan terasa Terasa bagi orang lain yg mengenalnya Dan juga bagi orang yg mencintai nya Kehidupan itu telah melamar kita Melamar kita saat kita masih disurga Kehidupan pun menikahi Kita Menikahi kita dengan mahar nyawa Tapiā¦. Kehidupan kadang bisa setia Sehingga membuat kita bahagia Kadang pula bisa khianati kita Akhirnya kita menjadi sengsara Kehidupan adalah pasangan kita Pasangan yg selalu menemani kita hingga kita diceraikannya Dan kita dilamar oleh kematian Kehidupan juga musuh kita Dia melamar kita lalu memanfaatkan kita Sehingga kita menjadi resah dalam rayu nya Dan hanya kematian yg akan menyelamatkan kita. BOCAH KECIL Di TENGAH NYATA Oleh Khairi Rizkiyah Melangkah melawan maya Berlari menghampiri cita Terengah meraungi nyata Terpesona memandangi raga Mungkin hanya waktu yang bisa Bisa menenangkan lelahnya Mungkin juga hanya mimpi Hanya mimpi yang mengukir senyumnya Saat yang lain bahagia dengan ranselnya Dia hanya bisa melihat bayangannya Ketika yang lain asik dengan mainannya Dia hanya bisa menggenggam kotaknya Ditengah keramaian lalu lintas Saat kendaraan bernyanyi dengan merdunya Dia pun berdendang dengan keras Berdendang menawarkan barangnya Didepan dada terkalungi kotak permanen Kotak yang dihiasi dengan berbagai benda Plastik warna warni yang berisi permen Dan kardus warna yang dengan rokoknya Dia merelakan waktunya Demi mencukupi hidupnya Menyisihkan istirahatnya Demi seribu rupah baginya Melepaskan ransel masa depannya Untuk menggenggam kotak kehidupannya Meninggalkan gedung belajarnya Dan berlari menuju emperan kehidupannya Dia adalah bocah kecil yang kuat badannya Bocah kecil yang merauk keramaian demi hidupnya Bocah kecil yang mampu melawan tipuan maya Bocah kecil yang berusaha menggapai cita TERJEBAK DALAM GEJOLAK Oleh Khairi Rizkiyah Saat terdengar sebuah berita Berita tentang duka ataupun suka Pasti terasa menyentuh dan indah Jika yang terdengar berita duka Kita merasakan gundah Kita mulai melangkah Saat kegundahan menyelimuti jiwa Kita mulai bangkit untuk berusaha Kita mulai sadar untuk berjaya Tapi, saat berita suka yang terdengarkan Kita akan merasa untuk membanggakan Kita akan menjadi bahagia tak karuan Itulah kita yang terjebak Terjebak dengan kehidupan yang bergejolak Sehingga kita memiliki hasrat yang meledak PENGEJAR MIMPI Oleh Dwi Eulis Indah Wajahnya kian muram Rambut putihnya yang tersembunyi dalam kerudung hijau Mata sayu yang menyimpan banyak kesedihan Pundak yang tak mampu menopang beban hidup Serta butiran letih yang menetes di dahinya Di balik jerit tangisnya Banyak tawa yang ia persembahkan Di balik sana, Di balik tembok yang hampir runtuh Ia persembahkan segenggam uang 5000 rupiah Untuk keluarga yang terkasih yang menanti senyum nya Yang berharap bahwa laparnya akan segera hilang Namun hanya kekecewaan yang di dapat Tas dagangan yang ia bawa,Masih utuh tak terjual Menangis tersedu-sedu Sambil berkata dan meminta Kepada sang penguasa alam ā Adakah tersisa selembar uang yang masih malaikat bawa Izinkanlah aku memintanya ā Kemudian ia berlari dan berharap mendapat jawaban. HARI ITU Oleh Dwi Eulis Indah Saat pagi mulai datang Matahari mulai menampakan senyumnya Dan burung-burung sebagai alarm hari Untuk memulai segala aktifitas di hari ramai Terdengar suara sang bapak membawa sepanggul roti Dan ia tawarkan dengan suara khasnya yang setiap pagi ku dengar Tak pernah berminat membelinya dalam benakku Namun pagi itu, Seakan ada dorongan utuk ku mlihat dan membelinya Aku terkejut bah tersambar petir pagi itu Saat aku melihat kedua kakinya yang sudah tidak utuh lagi Kaki kanan nya telah hilang karena takdir nya Kala ia dilahirkan ke dunia dengan ekurangannya Namun sang bapak tetap tegar Membawa sepanggul roti dalam pundak lusuhnya Yang sudah tidak kekar seperti dulu Dengan senyumnya, Aku tahu betapa keras kehidupannya demi sesuap nasi yang ia harapkan setiap pagi datang. Derita Kehidupan Oleh Shella Nur Octaviani Hari-hari ku lalui penuh dengan bara dan duri Membakar asa, menghambat langkah kaki Namun ku terus berjalan tanpa kata-kata henti Mencari secercah cahaya dalam langkah tak bertepi Narsis memang terasa namun itu adalah nyata Membawa hidup kepada pilu dan lara Menebar congkaknya kata-kata derita Merobek jiwa ini, melegamkan pilunya rasa Akankah semua akan berakhir dengan bahagia Akhir dari perjalanan dalam mengarungi luasnya bahtera Ataukah semua akan terbakar bersama buramnya masa Terkubur bersama mimpi yang telah lama tiada Namun kuterus tegar dan tetap melangkah menepi Tak peduli kaki ini hancur terbakar atau tertusuk duri Aku ingin semuanya berlalu indah penuh arti Hingga saatnya tiba, ketika tiba-tiba langkah ini terhenti Hidup Kini Oleh Shella Nur Octaviani Hidup ini ā¦.. Memang tak selalu berjalan seperti yang ku mau Hidup ini ā¦.. Kadang membawa cita-cita ku pergi menjauh Hanya satu yang tersirat Satu kata yang mengundang beribu jawab Mengapa? Mengapa semua ini terjadi? Kini hanya kini Sulitnya hidup hanya pada masa kini Kadang sulit melupakan masa lalu, Berkawan dengan masa lalu, Dan menerima masa lalu Kadang pun sulit untuk berani menatap masa depan, Bersahabat dengan masa depan, Dan melangkah menuju masa depan Sadarkah aku Bahwa semua hanya butuh penerimaan Jangan lagi tertipu pikiran ini akan keegoisan Jangan lagi tergiur hati ini dalam kesombongan Hingga diri menuntut banyak perhatian Sadarkah aku Bahwa semua ini harus ku lalui Bahwa semua ini harus ku jalani Dengan segenap jiwa raga yang mendampingi Berjalan mengarungi samudra kehidupan ini ANGAN GELISAH Oleh Rachmawati Sentari Angan berbalut asa Tangan dewa masih belum terasa Mengadu pada jalan penuh massa Hiruk pikuk jalan kota Hanya pecahan yang diterima Tanpa mereka membuka mata Bisakah kau merasakan Tangis perut tak tertahan Bagai ombak dilautan Ya, mereka hanya pasrah Mennunggu penuh gelisah Berharap tangan dewa penuh berkah TIKUS Oleh Rachmawati Sentari Mentari ditengah badai Membuat jiwa damai Berharap padi semai Para tikus berbondong pergi Menghampiri sang mentari Dengan cepat mentari pergi Bagai tikus terperangkap Mereka termakan oleh asap Asap penipu, tikus berharap Mentari sang penipu Agar tikus bisa diburu Dibunuh dengan deru lapar yang menggebu UNTUK KEBAHAGIAAN IBUKU TERSAYANG Oleh Dame Uli Pasaribu Ibu.. Kau adalah segalanya bagi ku Kau bagaikan pelita hati ku Kau juga bagaikan sinar mentari dalam hidup ku Hari-hari ku Selalu penuh dengan warna-warni senyuman mu Ibuu⦠Sejak kecil Dari aku masih bayi Hingga dewasa sampai saat ini Banyak pelajaran yang bermakna dalam hidupku Yang engkau berikan untuk kesempurnaan ku Ibuuuā¦. Engkau adalah seorang pejuang yang kuat Yang tak pernah kenal lelah Yang tak pernah kenal waktu Demi kebahagiaan anak-anak mu Ibuuuu⦠Tiada kata yang dapat aku ucapkan Tiada lagu yang bisa aku nyanyikan Hanya doa yang bisa aku sampaikan Agar ibu selalu dalam lindungan-Nya Ibu.. Aku akan berkorban untuk mu Akan aku lakukan semua cara Untuk bisa membahagiakan mu Karena bagi mu Kesuksesan dan keberhasilan ku Itulah yang menjadi mimpi mu⦠I LOVE YOU IBU KU Tak Seperti yang Aku Pikirkan Oleh Dame Uli Pasaribu Teriknya mentari menyentuh kalbu Tak terasa angin memberi ku rasa Hanya terasa lelah di dalam jiwa Ku coba melangkah kesana Tak juga ku temukan suatu hal Ku langkahkan kembali kaki ku Tapi ku masih tak memukan sesuatu itu Saat aku berhenti untuk bersandar Ku memohon dan berserah Agar aku diberi sebuah peluang Untuk bisa hidup nyaman Oh Tuhan⦠Perjuangan ini sungguh melelahkan Perjuangan ini sungguh membingungkan Perjuangan ini belum menemukan jalan yang pasti Kaki tak kuat untuk melangkah Jiwa tak kuat untuk bangun Hati tak sanggup untuk merasa Otak tak bisa untuk berfikir Hidupku⦠Kenapa kau seperti ini Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti Hidup ini terasa sangat membingungkan Sungguh aku sangat lelah Tuhann.. Berilah aku keyakinan Berilah aku kekuatan Agar aku bisa menjadi seseorang Yang bisa berguna dalam dunia ini.. PESAN UNTUK PEMIMPIN JAKARTA Oleh Galih Nur Akbar Pratama Wahai bapak pimpinan Ibu Kota Seorang pemimpin yang dipilih rakyat Dengarlah rangkaian isyarat hati Dari kami yang memilihmu duduk disini Menatap dari jauh dari kota kecil ini Diluar rayu para penghisap debu Dibalik terangnya langit Masih banyak rakyat-rakyatmu yang menjerit Rintihan para tunas bangsa Yang hidup mencari makan di jalanan Atau keadaan transportasi Yang semakin hari tidak terkendali Rintihan para penduduk disana Tiada ada lagi tempat bernaung disaat banjir melanda Cobaan terus mengalir sekali dalam setahun Perubahan apa lagi yang mesti dilakukan Semua janji yang engkau ucapkan diawal Tapi tidak pernah ada yang terwujud Pemimpin mana lagi yang harus singgah Semua hanya bisa bisa berjanji Yang kami ingin Sebuah perubahan yang nyata Janji yang ditepati Untuk Jakarta yang lebih baik Setetes Air dan Sebutir Nasi Oleh Galih Nur Akbar Pratama Harus kepada siapa lagi aku meminta Harus kemana lagi aku mencari Banyak upaya sudah aku lakukan Ternyata semua itu hanya sia-sia ! Sudah kucoba untuk menahan rasa lapar ini Menahan haus yang mengeringkan tenggorokan Menahan badan yang hampir tumbang Menahan kaki yang teramat lelah ini Aku tidak tahu sampai kapan .. Perut ini bisa bertahan Terus kucoba untuk melangkah Menyusuri jalan yang penuh dengan orang Adakah orang yang baik Memberikan aku setetes air saja Memberikan aku sebutir nasi saja Sepertinya aku tidak kuat untuk menahan ini Aku sangat letih ! Aku sangat capek ! Rasanya inginku hentikan saja ! Semua penderitaan ini .. Kehidupan Pagi Oleh Febi Santi Yani Angin pagi berhembus kearah sang Penghidupan Menikmati udara dipagi hari Merasakan betapa sejuknya alam yang indah ini Para binatang keluar dari sarangnya Berpencar mencari apa yang mereka harus cari Langit malam telah berganti Awan biru telah menghiasi langit Awan biru yang menjadi penghias langit Menjadi lukisan langit yang sangat cantik Ya itulah karya Sang Pencipta Sungguh Betapa indahnya semua ciptaan-Mu Tuhan⦠Rapuh Oleh Febi Santi Yani Rapuh.. Kami memang rapuh.. Kami memang kaum yang lemah Kaum yang tak dapat berbuat apa-apa selain minta perlindungan Hanya tumpukan kardus dan papan Hanya itu yang menjadi hunian kami dan tempat berlindung kami Disaat orang kaya berada dirumah mewah Kami hanya ada didalam gubuk kumuh yang tak ternilai Kami bagai sampah yang tak pernah dianggap Kami hanya rakyat kecil Yang menumpang hidup di perkotaan modern Yang selalu mengais-ngais untuk mendapatkan sebutir padi menguning Tolonglah wahai petinggi negri ini tolonglah anggap kami ada walau hanya akan dipandang sebelah mata oleh kalian yang benar-benar tak ternilai dan sangat tak berharga ā Perjalanan Hidupā Oleh Noviana Koni Renda Hati selalu gelisah Ketika mengingat perjalanan hidup ini Sangatlah, banyak beban Masa berganti masa Hidupku masih seperti yang dulu-dulu Sulit . . . Sangatlah sulit Menggapai mimpipun tidaklah mudah,kalau bukan dengan proses Namun aku tetap bertahan Menghadapi sulitnya hidup ini Dijaman sekarang Sudah banyak teman-teman sebayaku Tapi aku masih saja yang dulu Aku tetap kuat dan tegar mengahadapinya Sampai mengahasilkan atau menggapai mimpi.. āTersenyumlahā Oleh Noviana Koni Renda Hidup ini susah Setiap ku merenungi banyak cobaan yang aku hadapi Sunggu. . . Sampai kapan aku harus begini Mengubah nasib itu gampang kata orang Tapi. . . Bagiku sangatlah,tidak mungkin Kesusahan ku berawal dari mereka Dan ku percaya,Tuhan pasti Mengubahnya,suatu saat nanti Berterimah kasih,tālah apa yang kita sudah miliki Walaupun susah, Tetapi tetaplah,tersenyum Tersenyumlah menghadapi dunia ini MENUNGGU KEAJAIBAN Oleh Uslifatul Aini Mentari sudah hilang Gelap sudah menjelang Akankah keajaiban itu datang Ataukah hanya khayalan yang terbuang Sayap malam menutup perlahan Panas siang sudah terlupakan Percikan air adalah terpaan Langkah kaki ini adalah harapan Kini ku sudah lelah berjalan Berjalan menelusuri liku-liku kehidupan Apakah ku masih bisa bertahan Aku hanya bisa terbujur dinegeri khayalan Berharap akan datangnya keajaiban KEHIDUPAN SASTRA Oleh Uslifatul Aini Pohon ini berembun Kadang hijau kering daun berayun Tak lelah kian menyusun Inilah potret yang kian sayuh Indahmu berbasis dunia Duniamu menjelajah semua mata Mata itu berayun makin berkembang Berkelana dalam mimpi belalang Susunan gugus menyebar nan bintang Membentuk cinta penebar kedamaian Inikah kau pendamba kritik Inikah kau wahai dunia surgawi Melihat dan mendengar adalah cara kami Bermimpi adalah inspirasi kami Bermelodi dengan angan dan angin Melambai kata bubuh bumbu indah JERITAN Oleh Uslifatul Aini Dingin membelai tubuh ini Langkah sebutir nasi semakin jauh Gemetar tangan dan kaki gemetar Perih aku menahan lapar Disini ada jiwa yang merintih Disini ada air mata yang mengalir Berjalan tetatih, memandang jauh kedepan Berharap masih adakah kehidupan Kau melihat seakan tak peduli Mata terbuka namun buta Mendengar telinga dipasung tuli Sombong beradu dalam uang yang kau curi Tidakkah kau malu hai para penguasa Menjual nama kami demi setumpuk harta Kau memakan nafas kami Kau bermewah-mewah dalam hak kami Kami merindukan pemimpin yang suci Kami merindukan khalifah negeri ini Di Ambang Oleh Anisa Yulia Lestari Dinding Tebing Hanya jurang di sekeliling Kaki patah Langkah terengah ā engah Goyah Merangkak Mengerak Mangkrak Duhai Pencipta Alam Pasrahku Kau genggam Biar Rapuh asal tak kelam Biar lusuh asal tak suram Sayap Tak Kembang Oleh Anisa Yulia Lestari Maafkan aku harapan Ku kubur kau dalam ketidakberdayaan Bukan ku pengecut Bukan pula ku takut Maafkan aku cita ā cita Ku hanyutkan kau pada arus senja Bukan ku menyerah Bukan pula ku pasrah Aku tak kuasa, bukan tak bisa Ku tak mampu, bukan tak mau Maafkan ku angan ā angan Mimpi panjangmu ku bangunkan Bukan ku patah arang Bukan pula ku tak sayang Aku goyah Berusaha tak lengah Ku ingin terbang Tapi sayap tak mengembang āKertas Putihā Oleh Diah Ariati Prasetia Putri Hadirmu.. bagai kertas putih tanpa tinta Hadirmu.. membawa senyum makna bahagia Engkau datang dengan jeritan Ibumu Dan kau datang dengan awal tangismu.. Namun.. Waktu tak berpihak padamu.. Jerit ibumu menjadi duka Tangismu telah tiada Engkau pun pergi begitu saja Kini.. Bahagia telah menjadi duka Senyum merah muda telah tiada Hadirmu hanya sementara Engkau sosok kertas putih tanpa tinta Dunia Kaki ini semakin lunglai Perjalanan ini terasa semakin melelahkan Katanya dunia ini fana, Tapi kenapa begitu banyak yg terlena. Yang kutau dunia ini hanyalah sementara, Namun kenapa begitu banyak yang memujanya. Mereka katakan dunia hanyalah ujian, Tapi kenapa deminya banyak yang bermusuhan. Orang bilang, dunia ini hanyalah persinggahan, Namun, kenapa banyak yang lupa kalau setelahnya akan ada kehidupan. āDuniaā Oleh Mastutin Kau begitu menggoda Kau menyuguhkan dosa berbungkus mutiara Kau mengumbar kemaksiatan berbalut cinta Kau membuat banyak insan lupa Lupa akan tujuannya, Lupa akan Pemilik Semesta Lupa akan hari yang pasti kan tiba Hari dimana tiada yg bisa kubawa darimu Hari dimana tiada yg bisa menyelamatkanku selain amalku Hari dimana cinta padamu malah menyiksaku Merugilah.. merugilah.. Merugilah para budak dunia.. Beruntunglah.. beruntunglah.. Beruntunglan para penggengam dunia.. Meletakkan dunia di tangannya,, Bukan di hatinya.. āLentera Cintaā Oleh Mastutin Sepi hariku.. Jauh, Jauh.. terlalu jauh ku melangkah tak tentu arah.. jenuh tak tertahan Tak dapat ku lalui jalan ini Gelap⦠dimana gerangan Pelita? Bukan.. Ah bukan.. Bukan Jalan tanpa lentera tapi mata berdusta Ku terpesona, terpedaya indahnya dunia .. Lentera-ku terasingkan.. aku.. aku tak bergeming. kala serpihan debu menghiasinya.. Bukan hati yang buta tapi mata khianat.. Uforia membabi buta. Harta tahta buat ku terlupa.. Alpa akan kehadiran- Nya. Sungguh.. merugilah aku. Tidak.. aku tidak ingin dibarisan ini.. teriakan merongrong jiwa.. Deru tangis penyesalan.. Entah ..apalah guna.. ku harap tak jadi sia belakang⦠KERJA KERASKU Oleh Tuti Nurjanah Ketika hari mulai gelap Rasa syukurku menyelimuti hati Kiniku harus berjuang lagi demi meraih cita-cita Entah seperti apa tubuhku ini Rasa lelah ku enyap Rasa lapar ku tahan Tuhan haruskah aku berjuang sendiri Tak perlu mengeluh Hanya doa dan ibadah yang selalu memberikan ketenangan RUMAH KARDUS Oleh Tuti Nurjanah Saat malam mulai larut Hanya kardus yang menjadi kasurku Hanya kain robek yang menjadi selimutku Hanya gerobak yang menjadi rumahku Tuhan jika ini adalah takdirku Kemana lagi ku harus mengadu Gerobak yang selalu menjadi rumahku Hujan menjadi berkah untuk ku Panas menjadi semnagat untukku Botol dan kardus menjadi teman mainku Jarum Jam Oleh Ranita Ningrum Jarum jam masih berdenting Aku terdiam tak sanggup bergeming Berdiri ataukah kembali terbaring Bagaikan kayu yang sudah kering Jarum jam masih berdenting Aku masih terdiam berbaring Meratapi nasib yang demikian menggiring Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing Jarum jam masih berdenting Aku memberanikan diri untuk berontak Aku tak mau lagi terdiam berbaring Karena aku makhluk yang berotak Sesederhana itu Oleh Ranita Ningrum Aku adalah aku⦠Bukan mereka, bukan siapapun Aku adalah aku⦠Yang setiap detiknya berusaha menjadi seseorang Seseorang yang lebih baik tentunya Aku adalah aku⦠Bukan mereka, bukan siapapun Saat ada yang meremehkan acuhkan, alihkan Saat ada yang menghentikan, majulah, kendalikan Aku adalah akuā¦. Sesederhana itu DERITA Oleh Sarah Andriani Saputri Tak tahu sampai kapan Jalan yang ku tempuh ini sampai di ujung Lelah.. Aku merasa lelah Dengan jalan yang aku tapaki Mungkin memang harus ku kemudikan dengan baik Agar sampai di tujuan sesuai keinginan Tapi, bisa kah diri ku? Bisakah kemudi itu berkolaborasi dengan pikiran ku ini? Ataukah kemudi itu yang bisa membawa ku ke jalan yang benar? Tuhan.. Ada kah seseorang yang Kau siapkan untuk ku Untuk bersama menopang beban yang ku pikul ini Agar mau ku bagi kesedihan ku Mau ku bagi derita ku Tak tahu apa lagi yang bisa ku lakukan Aku Wanita yang penuh dosa Yang berharap Kau mau menunjukkan Kuasa-Mu itu untuk ku INGINKU Oleh Sarah Andriani Saputri Masihkan bisa Tanganmu memegang tanganku Akankah engkau tetap memelukku Dengan seluruh nafas dan tenagamu Engkau yang beranjak tua Dan aku masih tetap seperti ini Masih anak gadis yang butuh Engkau Ibukuā¦. Yang sangat aku cinti Dari aku masih didalam perutmu Sampai dewasa kini Ibuā¦. Anak gadismu, ya aku Aku membutuhkan ridho dan doa mu selalu Agar aku selalu selamat dan selalu dijalan yang benar Ya Tuhan⦠Aku memohon padaMu Dengan segala kelemahanku Aku ingin Engkau selalu menjaga Ibuku Dan izinkan aku berada selamanya Dekat Ibuku⦠Aku mencintaimu Ibuā¦ā¦ Hadiah Yang Tak Sempurna Oleh Eka Wahyuningsih Kado titipan-Mu sungguh anugerah Terkumpul dari segumpal darah, Lalu Kau tata selayaknya kami yang sudah di dunia Kau hadiahkan satu nyawa dari ribuan koleksi-Mu yang ada Aku suka. Yah, begitu pula yang melahirkan dan membawanya melihat hidup nyata Tidak pernah ada yang sempurna Selain Engkau Sang Arsiteknya Terkadang secuil dari kami Untuk memeliharanya saja enggan Bukan tamu yang diinginkan Bukan bagian hidup yang harus diperhatikan Kejam sekali, Tanpa kesempatan, mereka diasingkan Terbuang jauh dari kumpulan kehidupan Ini keluar dari skenario Tuhan Percayalah, berbagi dengan yang tak sempurna, Menjadikan mereka keluarga, Menerimanya tanpa harus tercela Begitulah seharusnya menikmati karunia-Nya Memang, terkadang tingkah mereka itu tamparan bagi sekitarnya Selalu terkucil karena tak sejalan Membuat tertunduk selalu karena malu Karena Tuhan Maha Tahu, Beruntunglah yang menerimanya dengan terbuka Kalau saja semua terbagi sama Kalau saja tidak ada yang perlu saling menutup dan melengkapi Bukankah itu membosankan ? Tidak ada jeda untuk memikirkan tanda Waktu terlalu mengalir sampai ujungnya Mungkin semua ini akan berlalu begitu saja Sudahlah, boneka-boneka bernyawa ini bukan badut Akuilah Tuhan menyuruhnya ada Tuhan telah mengaturnya Anggap saja mereka ornamen suci buatan-Nya Sampai pada akhirnya, Tidak ada tangan yang ingin mencabut hidupnya mendahului Penciptanya Hidup dan perjuanganku Oleh Eka Wahyuningsih Berjalan tak tentu arah seperti debu yang terhempas kesana kemari Ikuti laju angin yang datang menghampiri Meski peluh keringat bercucuran Aku tak pernah lelah untuk mencari uang demi sesuap nasi Inilah aku anak yang menggelandang Di tengah keramaian jalanan kota Panas dan hujan menjadi teman setiaku Dingin malam menjadi penyelimut badanku Ku syukuri dan kunikmati segala yang ada Meski tak seindah seperti yang mereka miliki Hidup ini indah bagi mereka yang memiliki segalanya Tapi tidak bagiku Dan inilah segores tinta perjalanan hidupku āButa , Tuli , Lumpuh , Bisu , Idiotā Oleh Perica Adis Menurutku kamu buta , kamu tuli , kamu lumpuh , kamu bisu , kamu idiot dan kamu seperti mati Kamu buta karena kamu tidak pernah melihat mereka disina yang tidak mengenal kata letih menunggu bantuan mu dating Kamu tuli karena kamu tidak pernah mendengar gelisah mereka yang bertutur kata atas nama kesusahan Kamu lumpuh karena kamu selalu berjalan tapi bukan mereka yang kamu tuju Kamu bisu karena kamu berbahasa selalu dengan orang yang salah Kamu idiot karena kamu telah memutus syaraf-syaraf di otak mu untuk tidak berkoneksi dengan nurani mu sendiri Dan kamu mati , kamu hidup tapi sebetulnya kamu seperti mati Untuk apa kamu ada tapi kamu selalu menutup mata berlari jauh dari tangan tangan kotor penuh tanah menjijikan , untuk apa kamu berpijak dibumi namun kenyataannya kamu seperti melayang tanpa tau jalan .. Kamu masih bernyawa tapi se akan tidak melihat mereka ada di dunia Biarkan saja dirimu mengejar yang kamu suka Mengabaikan yang terluka Dan aku tau karma itu pasti ada āHidupā Oleh Perica Adis Terkadang sesuatu tercipta memang harus hilang kembali Karena jika tuhan menghadirkan berarti dia juga akan menghilangkan Belajar mengikhlaskan sesuatu memang sulit Apalagi sesuatu itu harta yang paling penting dan juga berharga Tapi jika raga yang masih ada sama seperti mati Maka yang mati akan terasa melayang tanpa adanya tenang Kamu manusia yang kuat Kamu selalu tau mana jalan yang baik dan arahan dewasa yang selalu kamu tanam dilubuk jiwa Saat ini ketika kamu harus kehilangan Kamu juga harus mengetahui bahwa hidup tetap berjalan Kirimkan doa sebanyak yang kamu bisa maka akan ada pencerahan Life must go on .. Dia sudah sampai surga .. MENGAPA ? Oleh Sulaeman Berdiriku dalam letih Terlatih menahan perih Terpaku pada jiwa yang terpilih Bila cinta itu putih Mengapa ada yang bersedih ? Rasa yang memudar sudah Terbelah jiwa luka berdarah Sendiri ku menahan resah Bila cinta itu indah Mengapa ada yang resah? Pedihku menggenggam janji Buat sumpah hidup semati Pecah hati jiwa terbagi Bila cinnta itu suci Mengapa ada yang tersakiti ? OH CANTIK Oleh Fajar Darmawan Lama ku tak bisa Mencari cinta disaat ku gelisah Ku ingin menyapa. Tak mampu bicara Tentang cinta disaat ku mencoba Ku yakin tak bisa. Oh cantik kau hanya jadi impian Kau bukan untuk di sentuh Hanya untuk dikupaian. Terpaku terpanah melihat senyumnya Ku malu tuk bertanya Ku yakin tak bisa. Wajah mempesona Beri senyuman tanda tanya Oh sungguh luar biasa. Malam ini aku kesepian Malam ini aku sendirian Hati ingin untuk berteman Apakah cinta itu buta Apakah memang cinta di rekayasa Karena aku hanya seorang pemula. TEMAN Oleh Fajar Darmawan Dimanakah arti persahabatan Dimanakah kepercayaan Yang slalu kau katakan. Ku tak menyangka Tak dikira tak diduga Jadi begini akhirnya. Mungkin lagu ini untukmu Mungkin lagu ini untuk temanku Teman baikku yang tidak sepertimu. Teman maafkan aku Ku pergi meningglkanmu Bukan maksudku begitu. Sekian malam berlalu Hanya sendiri dalam benalu Dirimu hanya masa lalu. Aku ingin berdua denganmu Sekedar teman untukku Bukan untuk sahabatku. Sudah lama kita bersama Hanya untuk sementara Bukan untuk selamanya. AJAL Oleh Dedi Wahyudi Terjerat dalam dosa dunia. yang tak pernah tahu akan seperti apa. terhanyut dalam kehidupan nyata. entah apa yang harus ditanggung nantinya. saat sakit tubuh yang tak terkira. ketika perlahan-lahan malaikat mencabut nyawa. tak ada yang bisa bersembunyi darinya. detik-detik kematianpun datang menghampirinya. ajalpun telah tiba. terjerat dari dosa-dosa. ajalpun memanggilnya. mengambil nyawa dalam raga. yang tinggal hanyalah raga. kain putih berselimutkan ditubuhnya. batu nisan bertuliskan nama. bertabur bunga bunga diatasnya. jiwa-jiwa hanya bisa berduka. dan menangis atas kepergiannya. berharap kembali namun tak akan bisa. illahi tālah memanggil untuk menghadapNya. AYAH Oleh Dedi Wahyudi bahagiaku karenamu. tanpamu hilanglah manjaku. aku ingin selalu dekat denganmu. tapi kebahagiaanku tak sempurna seperti dulu. ketika kau masih ada dalam keseharianku. ketika kau masih disekeliling pandanganku. kau adalah orang penyemangat dalam hidupku. kau adalah orang yang selalu membanggakanku. kau adalah sebuah cermin yang mampu menerangiku. namun semuanya itu sudah berlalu. mengapa kau tinggalkan aku lebih dulu. disaat kau belum melihat kebahagiaanku. mengapa ku jatuhkan air mataku ?? karena engkau tak bisa melihatku dengan kebahagiaanmu. ku teteskan air mataku untukmu.. Hutan Cemara Oleh Janter Sembiring Akubutuh lima lembarlangit, katamu Akumenyodorkansebagaibekal Terakhirkita ,setelahsebuahsiang Mataharikianmeninggidengankita Sebenarnyasama-samaragu, dimana Kelakiasandarkanpunggungnya Yang adadisekelilingnyahanya sis sia Dongeng yang memeng using Kita susuritanjakan, menebasdahaga Yang tiba-tibamenghadangsetelahkeluar Dari dalamlubanghitam yang tidakkitatahu Kataku, kitatidaksedangmencarikemuliaan Denganberlagakmenjadinabi yang mengalami Transfigurasisertamenjadigembalayang mencintaidomba-dombanyadengansegenap Tubuhdanjiwasambilmerelakanmaut Menertawakan dirinya Mengabaikan Sungai Dari Puncak Bukit Oleh Janter Sembiring Jadibegini,Nona, akusudah katakana padamu Bahwaberlama lama ditempatiniadalahsesuatu Yang tidaklagimasukakalsetelahkautahubahwa Akumemengbenarbenarmencintaimu Takadalagi yang perludikenangdenganpenuh Harubirusebabbahkanlangit pun bossanmenerima Cahaya yang samaBerulang kali dengantubuhmudanya Tapikarenatidakpercaya, hariinikita Kembaliadaditempatinibarbicaratentang Segalahal yang sudahkitabicarakansejenak Haripertamatanpapernahpadaapa yang Ditemukanduapasangmatakita yang terarahpada Geraksungai Di arahtimurtanpapernahpeduli Dengansorot yang mulaireduptanpapernah Pedulipadalambaitangansungai yang kian Melambattanpapernahpedulipadasuasana Hatisungai yang mengubah mimic wajahnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aku menunggu kupu-kupu lelah terbang,sebelum datang ke menunggu kupu-kupu lelah terbang,untuk menceritakan hidupnya yang yang penuh kepak menuju arah perdu yang membuat perangkap bagi serangga dan hayat yang saling lekat dan menyaksikan hidup kupu-kupu, perdu dan bintang....dan belajar menjadi menjadi lelah dengan anggun dan menawan. Tangan yang mungil untuk meraup banyak tertatih untuk perjalanan warna dan rasa dengan bentang gradasi sepanjang untuk lelah. Belajar menjadi menjadi lelah dengan anggun dan menawan.***Catatan dari kotaku Lihat Puisi Selengkapnya
Bagaimana Puisi Dapat Meredakan Lelah dengan Keadaan? Mungkin kamu pernah merasa jenuh dengan keadaanmu saat ini. Segala rutinitas yang kamu jalani setiap hari terasa membosankan dan tidak menantang. Atau mungkin kamu merasa putus asa dengan segala masalah yang sedang kamu hadapi. Saat seperti inilah, puisi bisa menjadi temanmu. Puisi adalah seni mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang indah. Kata-kata dalam puisi dapat meredakan beban yang kamu rasakan dan memberikan kekuatan baru untuk menghadapi hari-hari yang sulit. Puisi juga dapat membantu kamu mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan secara lisan. Puisi Lelah dengan Keadaan Menjelajahi Perasaanmu Mengapa puisi tepat untuk mengatasi lelah dengan keadaan? Karena puisi memungkinkanmu untuk menjelajahi perasaanmu dengan lebih dalam. Dalam puisi, kamu dapat mengekspresikan perasaanmu tanpa takut dinilai atau dihakimi. Kamu juga bebas untuk mengungkapkan perasaanmu dengan cara yang paling cocok untukmu. Puisi juga dapat membantumu merenung dan memahami situasi yang sedang kamu hadapi. Dalam puisi, kamu dapat menggambarkan keadaanmu dengan kata-kata yang paling sesuai dengan perasaanmu. Dalam proses menulis puisi, kamu dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantui pikiranmu. Puisi Lelah dengan Keadaan Memotivasi dan Menginspirasi Puisi bukan hanya tentang meratapi keadaanmu, tapi juga tentang memotivasi dan menginspirasi dirimu sendiri. Dalam puisi, kamu dapat menggambarkan gambaran masa depan yang lebih baik dan mendorong dirimu untuk mencapainya. Puisi juga dapat memberikan inspirasi dan harapan baru untuk menghadapi masa depan yang sulit. Tidak hanya itu, puisi juga dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang keadaanmu. Dalam puisi, kamu dapat menggambarkan keadaanmu dengan sudut pandang yang berbeda. Kamu dapat melihat masalahmu dari sudut pandang yang lebih luas dan menemukan solusi yang lebih baik. Tips Menulis Puisi Lelah dengan Keadaan yang Indah Bagaimana cara menulis puisi yang indah untuk meredakan lelah dengan keadaanmu? Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan 1. Temukan Inspirasi Cari inspirasi dari segala hal yang mempengaruhi perasaanmu. Dari keadaan sekitarmu, pengalamanmu, atau bahkan dari kata-kata yang kamu baca dari puisi orang lain. Inspirasi bisa datang dari mana saja, kamu hanya perlu membuka dirimu untuk menerimanya. 2. Tulis dengan Jujur Jangan takut untuk mengekspresikan perasaanmu dengan jujur dalam puisi. Ingatlah bahwa puisi adalah cara terbaik untuk menjelajahi perasaanmu. Tulislah dengan jujur dan bebas dari rasa takut atau malu. 3. Pilih Kata-kata yang Tepat Pilihlah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanmu. Pilihlah kata-kata yang indah, tetapi juga dapat menggambarkan perasaanmu dengan tepat. Jangan terlalu khawatir tentang tata bahasa atau struktur kalimatmu. Yang terpenting adalah kata-katamu dapat menggambarkan perasaanmu dengan jelas. 4. Gunakan Imajinasi Gunakan imajinasimu untuk menggambarkan perasaanmu. Jangan takut untuk berimajinasi tentang masa depanmu yang lebih baik atau gambaran yang lebih indah dari keadaanmu saat ini. Imajinasi dapat membantumu menemukan solusi untuk masalahmu dan memberikan inspirasi untuk masa depanmu. 5. Lakukan Revisi Lakukan revisi pada puisimu. Setelah menulis puisi, jangan langsung dipublikasikan. Berikan waktu untuk mengedit dan merevisinya. Baca puisimu dengan hati-hati dan lihat apakah kata-katamu dapat menggambarkan perasaanmu dengan tepat. Revisi dapat membantumu membuat puisimu lebih indah dan bermakna. Inilah Puisi Lelah dengan Keadaan yang Indah Berikut ini adalah contoh puisi lelah dengan keadaan yang indah Lelah dengan keadaan Segala rutinitas terasa membosankan Hidup terasa seperti beban yang tak terangkat Tapi aku tahu Bahwa hidup adalah perjalanan Aku hanya perlu terus berjalan Dan menemukan keindahan dalam setiap langkahku Aku hanya perlu mengingat Bahwa hidup adalah anugerah Dan aku bersyukur untuk setiap detiknya Lelah dengan keadaan Tapi aku tahu Bahwa aku memiliki kekuatan untuk menghadapinya Dan aku akan terus berjuang Sampai aku menemukan kebahagiaan yang sejati Ulasan Puisi Lelah dengan Keadaan Puisi lelah dengan keadaan adalah puisi yang sangat indah dan bermakna. Puisi ini menggambarkan perasaan lelah dan putus asa dengan keadaan, tetapi juga memberikan harapan dan kekuatan baru untuk menghadapinya. Puisi ini juga sangat sesuai dengan tema puisi modern yang mengekspresikan perasaan dengan kata-kata yang indah dan bermakna. Puisi ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk menghadapi masa depan yang sulit. Secara keseluruhan, puisi lelah dengan keadaan adalah sebuah karya seni yang sangat indah dan bermakna. Puisi ini dapat menjadi temanmu dalam menghadapi keadaan yang sulit dan memberikan harapan baru untuk masa depanmu.
puisi lelah dengan keadaan